A.
Pengertian
Geostrategi
adalah suatu strategi dalam memanfaatkan kondisi geografis Negara dalam
menentukan kebijakan, tujuan dan sarana untuk mewujudkan cita-cita proklamasi
dan tujuan nasional. Geostrategi memberi arahan tentang bagaimana merancang
strategi pembangunan guna mewujudkan masa depan yang lebih baik, aman, dan
sejahtera.
Dari
definisi tersebut ada beberapa istilah yang perlu dijelaskan artinya agar tidak
menimbulkan perbedaan penafsiran. Istilah-istilah tersebut adalah:
·
Daya
tahan : kekuatan yang menyebabkan seseorang atau sesuatu dapat
bertahan, kuat menderita, atau kuat menaggung beban.
·
Keuletan
: suatu usaha yang terus-menerus secara giat dengan kemauan keras didalam
menggunakan segala kemampuan dan kecakapan untuk mencapai tujuan dan cita-cita.
·
Identitas
:
ciri khas suatu negara sebagai suatu totalitas, yaitu negara yang dibatasi oleh
wilayah, penduduk, sejarah, pemerintahan dan tujuan nasional.
·
Integritas
:
kesatuan yang menyeluruh didalam kehidupan bangsa baik sosial maupun
alamiah, potensial, maupun real.
·
Tantangan,
ancaman, hambatan, dan gangguan : tantangan merupakan usaha yang
bersifat mengubah atau merombak kebijakan secara kosepsional, dari sudut
kriminal atau politis. Hambatan merupakan usaha yang bersifat atau bertujuan
melemahkan/menghalangi kebijakan, yang tidak bersifat konsepsional dan yang
berasal dari dalam. Kalau berasal dari luar, hambatan ini dapat disebut
gangguan.
Kehidupan
nasional tersebut diatas meliputi beberapa aspek, yang dapat
dikelompok-kelompokkan sebagai berikut:
1.
Aspek
ilmiah, yang meliputi:
·
Letak
geografis;
·
Keadaan
dan kekayaan alam;
·
Keadaan
dan kemampuan penduduk.
2. Aspek sosial (kemasyarakatan), yang meliputi:
·
Ideologi.
Dapat diartikan sebagai kondisi dinamis kehidupan ideologi bangsa Indonesia.
Ketahanan ini diartikan mengandung keuletan dan ketangguhan kekuatan nasional
dalam menghadapi serta mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan dan
gangguan yang datang dari luar maupun dari dalam secara langsung maupun tidak
langsung membahayakan kelangsungan kehidupan ideologi bangsa dan negara
Indonesia.
·
Politik.
Ketahanan pada aspek politik diartikan sebagai kondisi dinamis kehidupan
politik bangsa Indonesia yang berisi keuletan dan ketangguhan kekuatan nasional
dalam menghadapi serta mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan dan
gangguan yang datang dari luar maupun dari dalam secara langsung maupun tidak
langsung untuk menjamin kelangsungan kehidupan politik bangsa dan negara
Republik Indonesia berdasar Pancasila dan UUD 1945.
·
Ekonomi.
Ketahanan Ekonomi diartikan sebagai kondisi dinamis kehidupan perekonomian
bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan kekuatan nasional dalam menghadapi
serta mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan yang datang
dari luar maupun dari dalam secara langsung maupun tidak langsung untuk
menjamin kelangsungan perekonomian bangsa dan negara berlandaskan Pancasila dan
UUD 1945.
·
sosial
budaya. Ketahanan sosial budaya diartikan sebagai kondisi dinamis
budaya Indonesia yang berisi keuletan dan ketangguhan kekuatan nasional dalam
menghadapi serta mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan
yang datang dari luar maupun dari dalam secara langsung maupun tidak langsung
membahayakan kelangsungan kehidupan sosial budaya.
·
Militer
(pertahanan dan keamanan). Ketahanan pertahanan dan keamanan
diartikan sebagai kondisi dinamis kehidupan pertahanan dan keamanan bangsa Indonesia
mengandung keuletan, ketangguhan, dan kemampuan dalam mengembangkan, menghadapi
dan mengatasi segala tantangan dan hambatan yang datang dari luar maupun dari
dalam yang secara langsung maupun tidak langsung membahayakan identitas,
integritas, dan kelangsungan hidup bangsa dan negara Kesatuan Republik
Indonesia.
Perlu
dikemukakan disini bahwa sebenarnya Ketahanan Nasional dapat juga dipandang
sebagai suatu kondisi dan suatu strategi.
Ketahanan Nasional sebagai kondisi akan nampak dengan jelas apabila
diajukan pertanyaan ”bagaimana Ketahanan Nasional kita dewasa ini?” Jelaslah
bahwa yang dinyatakan bukan konsepsi, melainkan kondisi bangsa dan negara
Indonesia. Sesuai dengan konsepsi, kondisi Ketahanan Nasional tersebut
mengandung kemampuan untuk menyusun seluruh kekuatan yang dimiliki oleh bangsa
Indonesia. Kekuatan ini diperlukan untuk dapat mengatasi dan menanggulangi
segala macam dan bentuk ancaman yang ditujukan kepada bangsa dan Negara
Indonesia.
Didalam
praktek apresiasi yang setepat-tepatnya sulit untuk dikerjakan oleh karena
diperlukan penelitian dan pengualitatif. Kriteria yang dapat dipakai untuk
mengukur belum diketemukan, oleh karena itu masih merupakan tantangan bagi kita
untuk menemukan alat pengukur atau metode pengukuran, paling tidak yang
bersifat kualitatif.
Ketahanan Nasional sebagai strategiberpokok pangkal pada
masalah kelangsungan hidup (survival) dari suatu bangsa. Masalah ”survival” ini
bukanlah masalah dari Negara dan bangsa Indonesia saja, tetapi juga menjadi
negara-negara sedang berkembang lainnya, bahkan juga menjadi masalah
negara-negara maju, tidak salah apabila dikatakan bahwa masalah kelangsungan
hidup (survival) merupakan masalah utama bagi semua bangsa. Walaupun masalahnya
sama, yaitu masalah survival (kelangsungan hidup), tetapi bahaya dari ancaman
yang dihadapi berbeda, ditambah lagi situasi dan kondisi negara-negara tadi
sangat berlainan, maka cara-cara yang dipilih untuk mempertahankan kelangsungan
hidup suatu bangsa dan negara dipengaruhi oleh macam atau jenis bahaya dan
ancaman yang dihadapi serta situasi dan kondisi bangsa dan negara yang
bersangkutan.
Dalam
hubungan dengan uraian diatas timbul pertanyaan ”strategi apa yang dianut oleh
Indonesia?”. Dengan mengingat bahaya ancaman yang dihadapi Indonesia, yaitu
infiltrasi san subversi yang ditujukan kepada semua bidang kehidupan Nasional
serta situasi dan kondisi bangsa kita, dimana mempunyai kemuk yang sedang
membangun, maka strategi yang dipilih ialah strategi Ketahanan Nasional yang
meliputi Ketahanan Nasional dibidang Ideologi, Politik, Ekonomi, Sosial Budaya
dan Militer atau Hankam.
B.
Sifat-sifat Ketahanan Nasional
Ketahanan Nasional memiliki beberapa sifat, yaitu:
1) Sifat Manunggal
Setiap bangsa yang berusaha mencapai cita-citanya tidak
dapat lepas dari segenap aspek kehidupan Nasionalnya, baik alamiah maupun yang
sosial. Setiap aspek kehidupan tadi saling pengaruh-mempengaruhi dan saling
berkaitan, sehingga sangan sendirinya terdapat hubungan interpendensi dan korelasi.
2) Sifat mawas ke dalam
Mawas kedalam berarti bahwa suatu bangsa harus lebih
memperhatikan kedalam dirinya daripada keluar, oleh karena Ketahanan Nasional
terutama diarahkan kepada diri bangsa dan negara itu sendiri dengan tujuan
mewujudkan hakekat dan sifat nasionalnya sendiri. Hal ini tidak berarti bahwa
bangsa itu harus menutup atau mengisolasikan diri dari dunia luar, juga tidak
berarti bahwa bangsa itu harus menjadi bangsa yang ”chauvinist” yaitu bangsa
yang hanya mementingkan diri sendiri.
Jadi mawas kedalam merupakan kemampuan dan kesanggupan
untuk terus menerus meneliti kekuatan dan kemampuannya yang kongkrit
selanjutnya bersedia/berusaha untuk menghilangkan atau setidak-tidaknya
mengurangi kelemahan-kelemahan atau kerawanan yang ada serta memanfaatkan dan
meningkatkan kekuatannya demi Ketahanan Nasional. Sifat mawas kedalam ini harus
dimiliki oleh seluruh bangsa itu terutama oleh pimpinan baik pimpinan formal
maupun informal.
3) Sifat berwibawa
Seperti diuraikan di atas, bahwa Ketahanan Nasional akan
terwujud apabila suatu bangsa dapat mengembangkan semua unsur kekuatan
nasionalnya yang mencakup aspek alamiah maupun nasional maupun sosial, menjadi
satu kesatuan yang bulat. Ketahanan Nasional suatu bangsa yang mampu menghadapi
dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan, baik yang
datang dari luar maupun dari dalam, yang langsung maupun tidak langsung, akan
dapat menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara tersebut.
Semakin tinggi Ketahanan Nasional suatu bangsa semakin
besar kemampuannya untuk menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman,
hambatan, dan gangguan tersebut diatas, sehingga harus diperhitungkan oleh
pihak-pihak lain. Tingkat Ketahanan Nasional yang diperhitungkan oleh pihak
lain dan mempunyai daya pencegah akan mewujudkan kewibawaan nasional. Dengan
demikian berwibawa merupakan salah satu sifat yang harus dimiliki oleh
Ketahanan Nasional.
4) Sifat berubah menurut waktu
Konsepsi Ketahanan Nasional adalah bersifat obyektif
umum, maka secara teoritis konsepsi tersebut harus dapat diterapkan dinegara
manapun saja. Satu hal tidak boleh kita lupakan adalah bahwa faktor situasi dan
kondisi negara yang bersangkutan adalah sangat menentukan (dominan). Situasi dunia
internasional akan selalu berubah dan berkembang terus sesuai dengan
kepentingan masing-masing negara berdasarkan aspirasi nasionalnya masing-masing
negara tersebut di dalam mencapai tujuannya. Bagi bangsa-bangsa yang dalam
pengetrapan Konsepsi Ketahanan Nasional mempunyai salah satu sifat/ciri yang
cukup kenyal dan dinamis di dalam menghadapi perubahan-perubahan situasi dan
kondisi baik yang berasal dari dalam maupun dari luar, maka bangsa-bangsa
tersebut akan dapat mempertahankan eksistensinya.
Perubahan-perubahan perlu disesuaikan dengan situasi dan
kondisi yang sedang atau akan dihadapi, sehingga hal ini akan memperkuat daya
tahan dan keuletan guna meningkatkan kondisi Ketahanan Nasional disegala
bidang. Perlu ditekankan bahwa penyesuaian prubahan untuk menentukan strategi
yang paling tepat guna mempertahankan kelangsungan hidup bangsa melalui
Ketahanan Nasional ini harus selalu dilandasi oleh falsafah bangsa yang
bersangkutan, dan wawasan yang dianut oleh bangsa yang bersangkutan, yang harus
dilaksanakan secara realistis dan pragmatis sesuai kemampuan dan
pembatasan-pembatasan yang ada.
5) Sifat tidak membenarkan sikap adu kekuasaan dan kekuatan
Konsepsi Ketahanan Nasional tidak bertujuan untuk
menanamkan rasa permusuhan terhadap suatu negara ataupun sekelompok negara
tertentu, serta tidak menyetujui konfrontasi dan dominasi dalam bentuk apapun.
Pada dasarnya, dengan konsepsi Ketahanan Nasional hendak dibina daya, kekuatan
dan kemampuan suatu bangsa dan negara demi terjaminnya kemerdekaan,
kesejahteraan dan kebahagiaan serta keamanan bangsa dan negara itu sendiri.
Daya, kekuatan dan kemampuan bangsa dan negara ini dengan sendirinya juga dapat
diaplikasikan dalam pergaulan internasional untuk menghadapi tantangan,
ancaman, gangguan dan hambatan baik langsung maupu tidak langsung yang dapat
membahayakan kelangsungan hidup, kesejahteraa dan keamanan bangsa dan negara.
Pembentukan dan pengembangan kekuatan nasional itu sendiri, baik fisik maupun
dalam bentuk lainnya, pada dasarnya bukanlah suatu hal yang negatif. Yang
negatif adalah motivasi dari penggunaan kekuatan itu oleh orang-orang atau
negara terhadap negara atau bangsa lain dalam memaksakan kehendaknya.
Oleh karena itu konepsi Ketahanan Nasional mengutamakan
konsultasi dan saling menghargai di dalam pergaulan hidup antagonisma dan adu
kekuasaan. Hal ini mengabaikan pembangunan, pembinaan, dan pengembangan
kekuatan.
KESIMPULAN
Geostrategi adalah suatu strategi dalam memanfaatkan
kondisi geografis Negara dalam menentukan kebijakan, tujuan dan sarana untuk
mewujudkan cita-cita proklamasi dan tujuan nasional. Geostrategi memberi arahan
tentang bagaimana merancang strategi pembangunan guna mewujudkan masa depan
yang lebih baik, aman, dan sejahtera.
Ketahanan Nasional merupakan kondisi dinamik suatu
bangsa, berisi keuletan dan ketangguhan, yang mengandung kemampuan
mengembangkan kekuatan nasional, dalam menghadapi dan mengatasi segala
tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan baik yang datang dari dalam maupun
dari luar, yang langsung maupun tidak langsung membahayakan integritas,
identitas, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan mengejar
tujuan perjuangan nasionalnya.
Kehidupan nasional meliputi beberapa aspek:
Aspek ilmiah, yang meliputi:
- Letak geografis
- Keadaan dan kekayaan alam
- Keadaan dan kemampuan penduduk.
Aspek sosial (kemasyarakatan), yang meliputi:
- Ideologi
- Politik
- Ekonomi
- sosial budaya
- Militer (pertahanan dan keamanan)
Ketahanan Nasional memiliki beberapa sifat, yaitu:
- Sifat Manunggal
- Sifat mawas ke dalam
- Sifat berwibawa
- Sifat berubah menurut waktu
- Sifat tidak membenarkan sikap adu kekuasaan dan kekuatan