Karakter
manusia di negara berkembang kebanyakan menyukai hal-hal yang berbau instan
konsumtif serta mudah dipengaruhi, hal ini lah yang membuat perdukunan di
indonesia berkembang sangat pesat, dalam era globalisasi ini segala informasi
dapat di sebarkan dengan cepat seperti pengertian globalisasi dunia tanpa batas.
Apabila
dikaji dengan logika perdukunan di era globalisasi merupakan hal yang sudah
ketinggalan jaman karena bisa saja ada beberapa oknum yang mengaku sebagai
dukun yang memanfaatkan informasi yang didapat dari dunia maya untuk mengelabui
orang-orang yang suka mencari jalan pintas.
Perdukunan
ini sama saja seperti kepercayaan, tidak akan hilang kepercayaan tersebut dari
dalam hatinya karena dia meyakini apa yang dianggap benar, biasanya orang-orang
yang ingin cepat kaya dapat banyak harta melakukan segala cara untuk
mendapatkan segalanya denga singkat tanpa kerja keras.
Kepercayaan
tentang perdukunan ini juga di pengaruhi dengan tingkat pendidikan yang rendah,
kekecewaan terhadap penguasa yang tidak bisa membantu rakyat miskin dalam
mendapatkan haknya, serta kemiskinan yang terus meningkat.
Walaupun
globalisasi sudah dicanangkan namun apabila kesadaran masyarakat tentang ilmu
pengetahuan masih kurang peraktek perdukunan akan tetap ada selama masih ada
kepercayaan bahwa dukun merupakan sarana meminta.
jadi
bijaklah dalam bertindak karena sebenarnya kesuksesan, kekayaan, serta
kemasyhuran merupakan hasil kerja keras, doa, dan kehendak tuhan YME. jangan
terbiasa dengan mental meminta minta serta mengharap segala sesuatu tanpa usaha
dan kerja keras bersyukurlah dengan apa yang kalian miliki hari ini karena
sesungguhnya manusia bukanlah mahluk yang selalu berasa puas, dengan bersyukur
semoga globalisasi akan memacu kita ke arah yang positif dan siap bersaing
dengan kompetitor negara lain
Tidak ada komentar:
Posting Komentar